Puntung Rokok

Saat ini gua bekerja disebuah kedai kopi yang terletak di Bekasi Utara. Jarak rumah gua dengan kedai kopi itu sih nggak terlalu jauh, mungkin ya sekitar 10 menit waktu yang gua butuhkan untuk berangkat dari rumah ke kedai kopi tempat gua bekerja.


Di kedai kopi, gua bekerja di bagian kasir sekaligus juru masaknya. Nggak terlalu ribet sih, soalnya menu yang ada disana kebanyakan cemilan seperti kentang goreng, rujak cireng, basreng, dan masih banyak lagi. Makanan berat yang ada hanya nasi goreng, jadi ya yang utama lebih ke kopinya sih dan ada barista khusus untuk itu.


Kedai kopi tersebut bisa dibilang tempatnya semi outdoor gitu, jadi ada bagian yang diluar ada juga yang di dalam. Cukup luas dan bisa menampung banyak pelanggan, akan tetapi tentu saja karena tempatnya cukup luas, kami pun jadi lebih ekstra dalam hal menjaga kebersihannya. Terlebih lagi kedai kopi itu memiliki dua pohon besar yang tentu saja daun dari tiap pohon akan rontok setiap harinya.


Gua nggak terlalu mempersoalkan hal itu karena ya memang itu sudah jadi tanggung jawab gua dan beberapa karyawan lain yang ada di kedai tersebut.


Kebanyakan pelanggan kedai kopi kami merupakan perokok. Kopi dan rokok agaknya memang sudah  nggak bisa di pisahkan lagi dari kegiatan nongkrong, khususnya di malam hari. Menyadari hal itu, gua dan rekan kerja gua disitu pun menyediakan banyak asbak rokok sebagai tempat untuk menampung sampah rokok itu sendiri.


Tiap-tiap meja selalu gua sediakan asbak yang selalu gua cuci tiap harinya untuk menjaga kebersihannya. Beberapa orang mengerti untuk tidak membuang sembarangan puntung rokok mereka dan mengumpulkannya di asbak, akan tetapi masih saja ada yang membuangnya secara sembarangan.


Sebagai seseorang yang bekerja di dapur gua nggak secara langsung melihat siapa-siapa yang membuang puntung rokok sembarangan. Hal seperti itu gua temui ketika baru ingin membuka warung di keesokan paginya, cukup banyak puntung rokok berserakan dan gua pun menyayangkan hal tersebut.


Mungkin beberapa orang akan 

berpikir bahwa nggak masalah toh 

nantinya juga ada yang membersihkan. Yap memang betul sekali, tapi juga tidak ada salahnya untuk menjaga kebersihan demi kenyamanan pelanggan yang lainnya. Hal kecil seperti mengumpulkan puntung rokok di asbak setelah dipakai juga bisa mempermudah pekerjaan orang lain, sederhana tapi ada maknanya.


Karena memang sudah menjadi pekerjaan gua, gua nggak keberatan untuk selalu menyapu puntung rokok yang berserakan setiap harinya. Tapi besar harapan gua untuk kedepannya orang-orang, khususnya pelanggan kedai kopi tempat gua bekerja bisa lebih mengerti dan peduli akan kebersihan tempat yang mereka kunjungi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perkenalan

Bestie

Mimpi Setan